Surakarta, Kota Tua yang Menunjukkan Taringnya


Surakarta atau yang lebih dikenal sebagai Solo, merupakan sebuah kota yang terletak di jantung Pulau Jawa. Di antara kemegahan dan popularitas Kota Yogyakarta yang terkenal dengan destinasi wisatanya, Solo sering kali terkesan terpinggirkan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kota ini mulai menampakkan potensi yang luar biasa, khususnya dalam sektor pariwisata dan kebudayaan.

Solo adalah kota yang kaya akan sejarah dan tradisi, hal ini tercermin dalam berbagai situs budaya dan acara tahunan yang unik. Misalnya, Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran adalah dua pecahan kerajaan Mataram Islam yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. Selain itu, Solo juga dikenal dengan batik, yang menjadi salah satu warisan budaya dunia. Berbagai pusat produksi dan pasar batik, seperti Kampung Batik Kauman dan Laweyan.

Tak hanya itu, Solo juga memiliki berbagai destinasi wisata alam yang tak kalah menarik, seperti Taman Balekambang dan Tawangmangu yang menawarkan kesejukan dan panorama indah. Di samping itu, kota ini juga menghidupkan kembali berbagai tradisi dan festival, seperti Sekaten dan Grebeg Sudiro, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

Dengan potensi wisata dan budayanya yang semakin diakui, Solo kini perlahan-lahan menarik perhatian banyak orang, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Kota ini tidak lagi redup di telinga, melainkan bersinar dengan identitas dan pesonanya yang unik.

Berikut ini penulis rangkum beberapa tujuan wisata yang perlu kalian coba saat berwisata ke Kota Solo.

  • Keraton Surakarta Hadiningrat


Keraton ini adalah salah satu simbol sejarah dan kebudayaan Jawa yang penting. Didirikan pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II. Beliau memilih Desa Sala sebagai lokasi yang strategis untuk pendirian keraton baru setelah Keraton Kartasura hancur karena peristiwa Geger Pecinan. Pada saat ini, Keraton Surakarta masih berfungsi sebagai pusat kebudayaan dan tradisi Jawa. Wisatawan dapat mengunjungi museum di dalam keraton yang menyimpan berbagai benda bersejarah, seperti pakaian kerajaan, peralatan musik, dan senjata. Wisatawan juga perlu mengunjungi beberapa bagian dari keraton seperti Gapura Gladag, alun-alun utara dan selatan, Kori Kamandungan, Masjid Agung Surakarta, dan lain-lain.

Lokasi : https://maps.app.goo.gl/AT7FMWfzmFsFNa1Y8 Situs : https://www.kratonsurakarta.com

  • Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran adalah salah satu istana kerajaan yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah. Dibangun pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang kemudian dikenal sebagai Mangkunegara I. Pura Mangkunegaran adalah pusat dari Kadipaten Mangkunegaran, sebuah wilayah otonom di bawah Kesultanan Mataram yang lebih besar. Pura ini merupakan simbol kekuasaan dan kebudayaan Mangkunegaran dan memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Jawa.


Meskipun terletak di Surakarta dan berdampingan, Pura Mangkunegaran berbeda dengan Keraton Surakarta, beberapa perbedaannya yaitu Keraton Surakarta adalah pusat utama dari Kesultanan Surakarta yang lebih besar dan memiliki status lebih tinggi dalam hierarki kerajaan Jawa. Sementara itu, Pura Mangkunegaran adalah pusat dari Kadipaten Mangkunegaran, sebuah wilayah otonom yang lebih kecil.

Beberapa wisata yang dapat wisatawan temui di Pura Mangkunegaran yaitu :

    • Tur Sejarah
      Pengunjung dapat mengikuti tur berpemandu untuk menjelajahi kompleks istana, termasuk Pendopo Ageng, Dalem Ageng, dan museum. Selama tur, pemandu akan menjelaskan sejarah Mangkunegaran dan fungsi dari setiap bangunan.
    • Pertunjukan Seni dan Festival
      Pura Mangkunegaran secara berkala mengadakan pertunjukan seni tradisional Jawa, seperti tarian, wayang kulit, dan gamelan. Pertunjukan ini sering diadakan di Pendopo Ageng, yang memberikan suasana otentik dan kaya akan budaya. Jangan lupa cek akun resmi instagram Puro Mangkunegaran untuk mengetahui jadwal seni dan festivalnya ya!.
    • Taman Pracima/Pracima Tuin
      Pracima Tuin adalah sebuah taman yang terletak di sebelah barat Puro Mangkunegaran, Solo. Taman ini memiliki sejarah panjang dan merupakan bagian integral dari kompleks Puro Mangkunegaran. Nama "Pracima" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti"barat".

      Lokasi: https://maps.app.goo.gl/5gyBRwnmUrtE2bSd7 Situs: linktr.ee/mangkunegaran

  
Sumber: mettanews.id
  • Pasar Gede

Sumber: Eryka Kasy Pinterest


Pasar Gede Harjonagoro atau biasa masyarakat menyebutnya Pasar Gede, adalah pasar tradisional terbesar dan paling terkenal di Kota Solo, Jawa Tengah. Pasar ini tidak hanya menjadi pusat perdagangan yang penting bagi masyarakat setempat, tetapi juga merupakan salah satu destinasi wisata budaya dan kuliner yang menarik bagi wisatawan.

Arsitek asal Belanda, Thomas Karsten, merancang Pasar Gede pada tahun 1930, setelah sebelumnya merancang banyak bangunan bersejarah di Indonesia. Mereka memberi nama "Pasar Gede" karena ukuran pasarnya yang lebih besar (gede) daripada pasar-pasar lain di Solo pada masa itu. Pada tahun 1947, agresi militer Belanda sempat merusak pasar ini, namun setelah itu mereka merenovasinya, dan pasar ini terus berkembang hingga menjadi seperti sekarang.

Masyarakat juga mengenal pasar ini sebagai "Pasar Gede Harjonagoro" untuk menghormati Kanjeng Raden Adipati (K.R.A.) Harjonagoro, seorang tokoh penting dalam sejarah Solo yang ikut berjasa dalam mengembangkan pasar ini.

Bagian lain dari Pasar Gede yang tidak kalah menarik adalah Tugu Jam Pasar Gede. Masyarakat Surakarta membangun tugu ini pada tahun 1937, saat Sunan Pakubuwono X memerintah sebagai raja Surakarta. Pada masa kini, masyarakat dan Pemerintah Kota Surakarta biasanya menghiasi tugu ini dengan berbagai ornamen lampion untuk memperingati perayaan besar di Kota Solo.

  
Sumber: Sam Hidayat - Karya sendiri
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Anonim
    Anonim 1 September 2024 pukul 15.43

    Rill

Add Comment
comment url